Masih ingat jelas, pertama kali bertemu, di pintu itu. Kamu yang memulai cerita ini, di pintu itu. Anggap saja dalam labirin. Entah waktu itu kamu sudah bertemu orang lain juga atau belum. Dari awal, kita bersama.
Kemudian aku mulai kehilangan jejakmu. Kita berpisah. Kita dalam jalan yang berbeda. Disana kamu bersamanya. Disini aku sendiri.
Kemudian dia datang. Kami berjalan mencari jalan bersama. Berdua. Tapi, entah kenapa selalu berjumpa dengan jalan yang salah. Semakin gelap jalan yang kami lalui. Lalu, kamu datang lagi. Sendiri. Kita berjumpa lagi.
Lelah, aku bertemu jalan yang salah, kami berpisah. Kami berbeda arah. Entah kenapa masih ada kamu disini, bersamaku.
Sekarang, kita disini, bersama. Masih mencari arah. Arah keluar dari semua ke-abu-abu-an ini. \
Entah sampai kapan kita akan berputar dalam labirin ini. Entah kita akan berpisah lagi, atau menemukan jalan keluar bersama. Entah. Semua masih abu-abu. Penuh tanya.
"Udah ketemu. Tapi, belum menemukan jalan keluar aja." - Manik