Beda? Iya ini Beda!

by - June 20, 2012


Ini cerita anak absurd yang sedang galau. Kali ini nggak mau bawa-bawa Danbo lagi buat judul. Kasian dia selalu dibuat galau. Tapi emang takdirnya si Danbo jadi boneka galau kali yah, buktinya gue browsing "danbo marah" yang muncul teteeup aje Danbo dengan muka galaunya.
Danbo desperate tingkat nasional lagi nunggu dijemput ombak besar

Kenapa jadi bahas Danbo giniih  ~ mending dengerin I Remember nya Mocca sambil baca cerita absurd dari anak absurd #eh




I remember... 

The way you glanced at me, yes I remember

I remember... 
When we caught a shooting star, yes I remember
I remember... 
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember... 
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Do you remember... ? 
When we were dancing in the rain in that december
And I remember... 
When my father thought you were a burglar
I remember... 
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember... 
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
I remember... 
The way you read your books, 
Yes I remember
The way you tied your shoes, 
Yes I remember
The cake you loved the most, 
Yes I remember
The way you drank you coffee, 
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star, 
Yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me, 
Yes I remember

I Remember - Mocca 


Dulu kalian pemberi warna yang mendominasi hari-hari anak absurd ini. Mulai dari yang cerah sampai warna yang gelap, pernah kalian lukis. Dulu, kita saling menertawakan dan tertawa bersama. Dulu, umpatan pun sering keluar saat tak satupun dari kita mampu menahan emosi, karna keegoisan memuncak, dan kemudian menyesal. Dulu, kita menangisi kesalahan diri sendiri, menangis karna haru, menangisi pertengkaran bodoh yang terjadi diantara kita, menangis bersama. Semua itu kita lalui lewat dunia yang mempertemukan kita, dunia maya. Terdengar konyol? Memang. Tapi itu kita. Ah,itu dulu.

Waktu terus berjalan. Ya, membawa perubahan. Ada yang berubah diantara kita. Entah, mungkin cuma perasaanku, atau mungkin aku yang banyak berubah. Mungkin kalian juga merasakannya? Mungkin. “Tapi emang chemistry kita nggak kayak dulu deh,” –kamu.  “Banyak yang berubah, mungkin emang harusnya gitu,” –aku. “Yah mungkin ada baiknya,” –kamu. Lama-lama aku benci “mungkin”. Kenapa harus bertemu dengan abu-abu lagi! Mungkin emang takdirnya begini, Ah lagi-lagi MUNGKIN!

-nafnisa 16th, seorang anak absurd yang galau tentang persahabatannya,

You May Also Like

6 comments

  1. cemunguuuuuuud dek Nisa \m/

    ReplyDelete
  2. wow, lagi galau ya mbak,
    semoga cepet selesai pergumulan sama sahabat"nye

    ReplyDelete
  3. aaa yang lagi galau *puk-puk* cemunguhd qaqa! :D

    ReplyDelete

mari berkicauuu...~