Beda? Iya ini Beda!
Ini cerita anak absurd yang sedang galau. Kali ini nggak mau bawa-bawa Danbo lagi buat judul. Kasian dia selalu dibuat galau. Tapi emang takdirnya si Danbo jadi boneka galau kali yah, buktinya gue browsing "danbo marah" yang muncul teteeup aje Danbo dengan muka galaunya.
Danbo desperate tingkat nasional lagi nunggu dijemput ombak besar |
Kenapa jadi bahas Danbo giniih ~ mending dengerin I Remember nya Mocca sambil baca cerita absurd dari anak absurd #eh
I remember...
The way you glanced at me, yes I remember
I remember...
When we caught a shooting star, yes I remember
I remember...
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember...
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
Do you remember... ?
When we were dancing in the rain in that december
And I remember...
When my father thought you were a burglar
I remember...
All the things that we shared, and the promise we made, just you and I
I remember...
All the laughter we shared, all the wishes we made, upon the roof at dawn
I remember...
The way you read your books,
Yes I remember
The way you tied your shoes,
Yes I remember
The cake you loved the most,
Yes I remember
The way you drank you coffee,
I remember
The way you glanced at me, yes I remember
When we caught a shooting star,
Yes I remember
When we were dancing in the rain in that december
And the way you smile at me,
Yes I remember
I Remember - Mocca
Dulu kalian pemberi warna yang mendominasi
hari-hari anak absurd ini. Mulai dari yang cerah sampai warna yang gelap,
pernah kalian lukis. Dulu, kita saling menertawakan dan tertawa bersama. Dulu,
umpatan pun sering keluar saat tak satupun dari kita mampu menahan emosi, karna
keegoisan memuncak, dan kemudian menyesal. Dulu, kita menangisi kesalahan diri
sendiri, menangis karna haru, menangisi pertengkaran bodoh yang terjadi
diantara kita, menangis bersama. Semua itu kita lalui lewat dunia yang
mempertemukan kita, dunia maya. Terdengar konyol? Memang. Tapi itu kita. Ah,itu
dulu.
Waktu terus berjalan. Ya, membawa
perubahan. Ada yang berubah diantara kita. Entah, mungkin cuma perasaanku, atau
mungkin aku yang banyak berubah. Mungkin kalian juga merasakannya? Mungkin. “Tapi
emang chemistry kita nggak kayak dulu deh,” –kamu. “Banyak yang berubah, mungkin emang harusnya
gitu,” –aku. “Yah mungkin ada baiknya,” –kamu. Lama-lama aku benci “mungkin”.
Kenapa harus bertemu dengan abu-abu lagi! Mungkin emang takdirnya begini, Ah
lagi-lagi MUNGKIN!
-nafnisa 16th, seorang anak absurd yang galau tentang persahabatannya,
6 comments
cemunguuuuuuud dek Nisa \m/
ReplyDeleteiya kak, makasih :)
Deletewow, lagi galau ya mbak,
ReplyDeletesemoga cepet selesai pergumulan sama sahabat"nye
sekarang udah nggak, hehe
Deletemakasih :)
aaa yang lagi galau *puk-puk* cemunguhd qaqa! :D
ReplyDeleteudah nggak kok :p haha teteup semangat :9
Deletemari berkicauuu...~