Banyak 'Kala'

by - November 14, 2012

Kala itu beribu tetes air jatuh ke bumi. Kala itu ada rasa yang tak bisa kuungkap dengan kata merasuk ke dalam hati ini. Sama seperti ribuan tetes kala itu yang perlahan merasuk ke dalam tanah. Kala itu aku jatuh bersama hujan. Tapi, entahlah. Tak ada sakit yang mendera. Justru bahagia yang meluap.

 Hampir setahun setelah aku terjatuh bersama hujan kala itu. Kini hujan kembali datang. Dan, aku kembali jatuh bersamanya. Tapi kini berbeda. Kini rasanya benar-benar jatuh. Sakit.


Aku suka hujan. Aromanya, tiap tetesnya, desir anginnya. Tapi aku benci jatuh bersama hujan. Jatuh dalam arti sebenarnya, jatuh yang diikuti rasa sakit yang menyiksa.

Aku selalu menanti turunnya hujan. Tapi, sekarang aku tak tahu harus senang atau sedih tiap kali melihatnya jatuh. Ada banyak rasa yang berbaur menjadi satu, aku bingung. Dan aku benci saat ada tetes air mata yang menyatu dengan tetes hujan.

"Bahagia dan sedih itu satu paket." Aku tahu. Mungkin memang ini saatnya hujan membawa sedih bersamanya. Bukan lagi bahagia, seperti yang lalu. Mungkin nanti ia akan datang jatuh lagi membawa bahagia. Mungkin.

Ribuan tetes menghadirkan ribuan kisah pula. Entah tentang siapa kisah itu ditujukan. Mungkin aku, dia, mereka, kalian, siapapun itu, pasti ada kisah yang tercipta kala jatuhnya hujan.

Ada kalanya aku bisa menikmati tiap tetes hujan yang turun, menikmati aroma hujan yang berbaur dengan tanah, menikmati desir angin yang menyentuh kulitku. Dan aku merasa bahagia.

Ada kalanya aku harus membiarkan tetes air mataku jatuh bersama hujan. Membiarkan hujan meluruhkan sedihku. Membiarkan benci datang sekejap untuk melepas semua beban yang kurasa, dan membuatku merasa lega.

Semua itu ada kalanya...

You May Also Like

0 comments

mari berkicauuu...~